Created with to build something
Version: 5.0.5
cover-hands-on-macbook-pro-m1-refurbised-bekas

IT Stuff

Hands on: Macbook Pro M1 Refurbised (Bekas)

Mencoba menggunakan Macbook Pro M1 Refurbished (bekas) oleh seorang pengguna linux dan windows dalam pengembangan aplikasi baik web ataupun mobile.

Apr 02, 2023

Siapa sih yang tidak kenal dengan salah satu perangkat komputasi terbaik dan terindah ini yang biasa digunakan untuk perangkat produktivitas dengan spesifikasi yang mulai menggemparkan dunia lewat arsitektur ARM, ya tidak lain dan tidak bukan yaitu Macbook. Saat pertama kali meluncur perangkat ini dihujani berbagai ulasan positif bahkan tak heran banyak sekali aplikasi - aplikasi yang mulai dikembangkan untuk bisa beradaptasi pada ekosistem ARM ini.

Soal harga bisa dibilang lebih murah dari versi intel namun untuk pasar Indonesia perangkat ini masih belum dikatakan perangkat budget karena perbedaan kurs yang memang sangat terasa hingga sekarang, jadi terkadang tidak heran jika macbook yang dijual dalam kondisi used atau refurbished masih sangat jarang ditemui pada tahun - tahun ini.

Saya sebagai orang yang terlalu preventif terhadap barang - barang seperti refurbished karena desain perangkatnya memang dibuat untuk sangat susah untuk diperbaiki, sehingga jika suatu saat terdapat komponen yang rusak maka pilihannya yaitu beli baru atau lewat jalur eksperimen. Meskipun begitu karena saya penasaran terhadap produk ini dan sudah melakukan riset terlebih dahulu terkait apa saja masalah - masalah klasik yang mungkin akan terjadi maka saya mencoba untuk membelinya meskipun rasanya masih agak mengganjal.

Impresi Pertama

Karena saya membelinya dalam kondisi refurbished tidak semua macbook tersebut akan menggunakan box aslinya, bahkan kalian pun jelas tidak akan pernah mendapatkan stiker legend tersebut jika tidak membeli produk apple berlabel CPO (Certified Pre Owned). Meskipun begitu untuk produk refurbished yang saya terima kali ini mungkin dibeli pada sekitar tahun 2020 sehingga perlengkapan seperti aksesori charger dan kabelnya masih original bawaan perangkatnya.

macbook pro

Seperti Kombinasi Dua Ekosistem

Saya sebagai pengguna windows maupun linux untuk pertama kali menggunakan ekosistem MacOS merasa bahwa ini adalah kombinasi dari dua ekosistem tersebut dengan zona produktivitas yang sangat lebih baik diantara keduanya, saya pun tidak tahu ntah kenapa nyaman sekali dengan MacOS ntah karena tampilannya yang mirip seperti linux (meskipun ada beberapa distro yang justru meniru MacOS) namun ketersediaan aplikasinya sekelas Windows yang sudah banyak tersebar dimana - mana.

Ya meskipun begitu terasa aneh juga laptop dengan produktivitas tinggi ini digunakan untuk bermain game apalagi esport, bukan karena spesifikasinya yang mantap tapi banyak hal yang justru terlihat sia - sia karena fitur yang tidak digunakan.

Alat Pengembangan Aplikasi Mendukung ARM

Pada awal kemunculan macbook berbasis ARM tidak semua aplikasi khususnya alat pengembangan aplikasi anggap saja seperti docker, android studio, bahkan hingga flutter dan react native belum mendukung sepenuhnya arsitektur ARM based karena dasarnya jelas berbeda dengan arsitektur x86.

Mungkin jika dihitung - hitung waktu itu butuh waktu sepanjang 2 tahun untuk memastikan seluruh aplikasi tersebut mendukung ARM based, jika boleh diberi tahu menggunakan rosetta 2 pada aplikasi yang tidak mendukung arsitektur ARM sangatlah tidak nyaman bahkan terlihat seperti hanya sekedar jalan saja. Meskipun begitu it's ok karena apple telah memberikan ruang bagi penggunanya untuk mencoba perangkat ARM based sebelum aplikasi - aplikasi tersebut benar - benar mendukung ekosistem ARM.

alt images

Bagi kalian mungkin yang masih ragu membungkus perangkat macbook dengan apple silicon ini karena masalah arsitektur yang belum didukung, ada beberapa situs yang memberikan informasi terkait aplikasi apa saja yang sudah mendukung apple silicon diantaranya seperti isapplesiliconready.com.

Baterai Super Awet

Mari kita mulai dari keunggulan terbaik dari macbook ini, berbeda dengan beberapa perangkat komputer seperti laptop konvensional ataupun macbook pada versi intel (mungkin). Konsumsi daya atau konsumsi baterai pada Macbook Pro M1 saya akui super bagus dibanding lainnya, bagaimana tidak laptop ini sanggup digunakan seharian untuk menjalankan beberapa app yang terkadang di perangkat lain justru sangat boros terhadap baterai. Anggap saja beberapa aplikasi tersebut seperti Google Chrome yang sanggup menghabisi ruangan memori, Android Studio yang hanya digunakan untuk menjalankan emulasi android, VSCode kode editor yang berbasis chrome yang memiliki karakter yang sama dengan induknya, sampai melakukan meeting conference via Discord. Kemarin secara kebetulan 4 aplikasi tersebut berjalan secara bersamaan tanpa adanya kendala yang berarti.

battery usage history

Sebagai catatan dasar Macbook yang saya hands on ini memiliki battery health yang tidak sempurna lagi yaitu dikisaran 85% dengan cycle count masih dibawah 300. Jika kalian membandingkan dengan laptop lain baterai dengan kapasitas 58,5 Wh ini justru terlihat lebih kecil dengan yang lain, terima kasih kepada arsitektur ARM karena efek efisensi dayanya kemungkinan besar Macbook tidak perlu lagi membutuhkan baterai yang berukuran besar.

Karena konsumsi daya yang dibutuhkan lumayan rendah pada processor milik apple ini, secara tidak langsung ini berdampak pada suhu perangkat yang relatif selalu rendah bahkan kalian tidak akan merasakan panas yang berlebih. Panas hanya akan terasa ketika terdapat beberapa aplikasi yang membutuhkan resource yang cukup banyak, anggap saja seperti menjalankan emulator android meskipun kipas akan bekerja namun tingkat kebisingannya tidak terasa bahkan kita menganggap kipasnya tidak bekerja sama sekali ketika panasnya tidak menyentuh angka tertentu.

Butuh Adaptasi Lebih Lama

Karena saya merupakan pengguna baru mac maka bisa dibilang saya harus beradaptasi dengan ekosistem yang dihadirkan dalam bentuk MacOS, jujur sekali rasanya saya sendiri susah untuk melakukan komplain terhadap apa yang ditawarkan oleh apple melalui produknya ini karena memang ada beberapa hal kecil yang mungkin setidaknya perlu ada pada MacOS.

Multi Window Support pada poin ini MacOS sebenarnya menghandirkan dukungan terhadap multi window sehingga kalian dapat menggunakan banyak aplikasi dalam satu desktop, yang agak disayangkan rasanya agak sedikit kurang jika dibandingkan OS kompetitornya anggap saja seperti Windows. di Windows sendiri kita bisa mensejajarkan window dengan melemparnya ke sudut kiri atau sudut kanan layar sehingga kalian dapat menggunakan aplikasi tersebut secara bersamaan. Meskipun katanya di MacOS hal ini dapat di lakukan dengan aplikasi pihak ketiga rasanya terlihat ribet untuk seorang common user.

Package Installer mungkin fitur ini terdengar agak tidak begitu penting karena dasarnya adalah menginstall aplikasi pada mac sendiri cenderung lebih mudah ketimbang pada OS lainnya, akan tetapi karena terlalu mudah akhirnya saya sendiri bingung untuk mengetahui cara menghapus aplikasi yang terinstall pada MacOS. Untuk beberapa aplikasi yang tidak membutuhkan layanan tambahan mungkin caranya cukup dengan menggesernya ke tempat sampah, tapi tidak untuk aplikasi yang membutuhkan layanan tambahan sehingga untuk menghapus sebuah aplikasi memang butuh sebuah petunjuk dari pengembang mengenai cara menghapus aplikasinya dengan benar.

Port Yang Sedikit sebenarnya ini bukan fitur melainkan memang apple dari dulu sangat pelit dalam menanamkan port pada perangkat macbooknya, meskipun pada perangkat yang lebih baru terdapat HDMI port bahkan magSafe hanya saja rasanya ya kurang gitu dan pada akhirnya kita dipaksa untuk membeli USB dongle atau USB Type C hub. Beruntungnya adalah saya orang yang tidak begitu sering menggunakan perangkat eksternal sehingga keberadaan port yang sedikit bukanlah menjadi masalah bagi saya namun tidak untuk orang lain.

Kesimpulan

Dibalik bagusnya perangkat ini dengan teknologi ARM yang sangat memuaskan, saya bisa mengambil kesimpulan pertama bahwa perangkat ini sangat enak digunakan untuk produktivitas, memang ada banyak keunggulan seperti layarnya yang enak di lihat, baterai yang awet dan performa yang sangat - sangat kencang. Akan tetapi karena perangkat ini sudah lama hadir dipasaran dan review-nya sudah bertebar dimana - mana mungkin saya bisa rekomendasikan Macbook Pro M1 ini sebagai perangkat keseharian.

Meskipun terdapat perangkat mac yang jauh lebih canggih lagi seperti Macbook Pro M1 Pro ataupun Macbook yang menggunakan processor M2, kemungkinan perangkat yang akan saya gunakan untuk pengembangan aplikasi ini sangatlah lebih dari cukup tidak seperti komputer lama saya yang terlihat agak mulai kelelahan saat ini.

Untuk kalian yang mungkin memiliki budget terbatas saya mungkin akan menyarankan kalian untuk mengambil Macbook Air saja, karena perbedaan cooling pada prosesor ARM nyaris tidak akan berbeda ketika penggunaannya tidak intensif. Namun jika kalian mempunyai budget yang lumayan tinggi dan suatu saat perangkat tersebut akan digunakan untuk pekerjaan intensif seperti video rendering, compile app dan pekerjaan berat sejenisnya mungkin akan sangat saya sarankan untuk mengambil Macbook Pro 14 inch atau 16 Inch karena untuk ukuran based model RAM yang ditawarkan sudah 16GB.

Ingin Berkomentar ?

Gunakan fitur komentar dengan bijak demi keamanan dan kenyamanan anda saat berselancar di dunia maya ini, mungkin undang - undang atau peraturan dari sebagian wilayah akan menjerat aktivitas yang ada pada kolom komentar.